Friday, April 13, 2007

Reaksi Emosi Bayi

SEPERTI APA, SIH, REAKSI EMOSI PADA BAYI

Jangan salah, bayi pun bisa menunjukkan emosinya. Entah yang baik maupun tidak. Asalkan ditangani dengan baik, reaksi emosi yang jelek tak bakalan menetap hingga besar.
Sering, kan, melihat bayi menangis kala ia lapar. Sebelum diberikan susu, ia tak akan berhenti menangis, bahkan tambah keras. Tapi bila kebutuhannya segera dipenuhi, akan berhenti tangisnya.
Nah, menangis pada bayi, selain sebagai salah satu bentuk komunikasi prabicara untuk memberitahukan kebutuhan/keinginannya, juga untuk menunjukkan reaksi emosinya terhadap suatu keadaan yang tak menyenangkan. Reaksi emosi bayi yang demikian, menurut Dra. Dewi Mariana Thaib, sebetulnya masih wajar, karena si bayi bereaksi terhadap suatu keadaan yang tak menyenangkan, yaitu lapar. "Hanya saja, kalau reaksinya berlebihan, semisal menangis terus, meski sudah diberikan susu, berarti ada sesuatu pada dirinya. Apakah dia sakit atau ada suatu kelainan pada sarafnya," terang psikolog dari RS Bunda, Jakarta ini.
Sangat penting bagi orang tua untuk mengetahui dan mengenal reaksi emosi bayinya. Sebab, reaksi emosinya ini akan berpengaruh pula nantinya pada kehidupan si anak, terutama pada penyesuaian pribadi dan sosialnya. "Di usia satu tahun pertama ini, bayi sedang beradaptasi dengan udara, makanan, dan lingkungan sekitarnya. Di usia ini pulalah emosinya mulai berkembang." Itulah mengapa, orang tua harus memperhatikan betul kebutuhan fisik dan mentalnya, sampai sekecil apa pun.

DAPAT DIBEDAKAN
Pada awalnya, terang Dewi lebih lanjut, saat lahir, reaksi emosi bayi masih sederhana, yaitu hanya mengungkapkan emosi kesenangan dan ketidaksenangan. "Ia akan bereaksi senang bila kebutuhan menyusunya terpenuhi, dengan mengeluarkan suara yang tampak puas. Sebaliknya, ia akan bereaksi tak senang dengan menangis bila popoknya basah."
Yang pasti, pada bulan-bulan pertama, ia tak memperlihatkan reaksi secara jelas, yang menyatakan keadaan emosinya yang spesifik. Misal, marah. Semua rasa ketidaksenangan akan diekspresikan dengan tangisan. "Nah, pada bulan-bulan pertama ini, respon orang tua terhadap bayi pun akan berpengaruh nantinya. Misal, jika pemberian susunya terlambat sementara bayi sangat lapar atau popoknya basah didiamkan saja, maka bayi akan merasa tak nyaman. Meski dia hanya bisa bereaksi dengan menangis, tapi bibit-bibit emosi rasa kecewa dan marah mulai timbul."
Mulai usia dua bulan bayi bisa bereaksi tersenyum bila dirinya merasa senang atau gembira. Usia tiga bulan mulai bisa bereaksi dengan mengeluarkan bunyi-bunyi yang mengungkapkan kekesalan, bila dirinya kesal atau marah, semisal, dia tak bisa menggapai mainannya. Kadang juga diungkapkan dengan tangisan dan jeritan.
Usia 6-9 bulan sudah mengenal rasa takut. Bukankah saat itu ia sudah mengenal orang-orang di sekitarnya? Hingga, kalau ia ditinggal oleh orang tuanya, ia akan merasa takut dan mulai mengeluarkan suara-suara ketakutan atau menangis.
"Pokoknya, makin usia bayi meningkat, reaksi emosinya makin dapat dibedakan dan bertambah. Sebab, sejalan dengan bertambahnya umur dan semakin matangnya sistem saraf serta ototnya, bayi pun mengembangkan berbagai reaksi emosinya." Misal, kalau di usia 2 bulan emosi kegembiraannya diungkapkan dengan tersenyum saja, maka makin lama dia bisa mengekspresikan kegembiraannya dengan mengeluarkan suara-suara ataupun tertawa kala diajak bicara oleh orang tuanya. Bahkan, ketika dia sudah bisa jalan dan berlari, bila ada timbul rasa gembira, dia bisa melonjak-lonjak atau berlari-lari.
Demikian pula dengan emosi takut. Biasanya bayi takut dengan kamar gelap, binatang, berada sendirian, serta orang yang asing baginya. Mungkin awalnya, kalau takut ia hanya bereaksi dengan menangis. Seolah dirinya tak berdaya dan seperti meminta tolong. Makin bertambah usia dan motoriknya pun berkembang, ia bisa bersembunyi di balik tubuh ibunya atau memeluk ibunya, menarik selimut untuk menutupi wajahnya, atau berlari menghindar dari sesuatu yang membuatnya takut.
Akan halnya rasa marah, misal, di usia 6-­9 bulan, kala bayi sudah bisa melempar benda atau menghentak-hentak kakinya, ketika emosi marahnya terangsang, bisa saja reaksinya dengan melempar. Ketika reaksi tersebut dirasa menyenangkan dan dapat memuaskan emosinya, maka akan diulang kembali. "Nah, untuk mengetahui apakah si bayi memang betul-betul dalam emosi marah atau hanya ingin mencoba-coba melempar benda dalam arti dirinya sedang bereksplorasi, tentunya orang tua harus melihat, apakah memang ada kebutuhannya yang tak dipenuhi atau ada sesuatu yang membuatnya marah ataukah tidak."

MASIH BISA DIUBAH
Jadi, orang tua harus mengetahui dan mengenal reaksi emosi bayinya, entah yang baik maupun tidak. Jangan sampai, reaksi emosi yang jelek berlanjut sampai si bayi besar. Pasalnya, nanti anak akan belajar menggunakan reaksi ini sebagai alat untuk mencapai tujuannya. Apalagi di masa-masa emosi sulit, yaitu usia 0 hingga balita. Bukankah tak jarang kita lihat, anak kecil yang kalau marah tiduran di lantai, duduk menghentak kaki, memukul, atau melempar segala macam benda?
"Sebetulnya, bila baru berusia sampai setahun, emosi bayi masih bisa berubah karena baru muncul dan baru akan berkembang," kata Dewi. Itulah mengapa, orang tua harus tetap waspada dengan emosi bayinya. "Jika ada reaksi emosinya yang kurang baik, paling tidak, kita bisa menekannya atau meminimalkannya." Dengan kata lain, orang tua harus melatih pengendalian diri anak sejak dini.
Tapi melatihnya harus dengan konsekuen, lo. Misal, bila bayi ingin minum susu dan menangis tak sabar, maka ibu harus segera meresponnya. Kalaupun harus membuatkan dulu susu botol, maka buatlah di dekat si bayi sambil mengajaknya bicara. Misal, "Iya, sabar, ya, sayang. Ini Ibu sedang buatkan susunya. Ibu tahu, kok, kalau Adek lapar."
Bila si bayi sudah bisa merangkak dan kita lihat tampaknya dia kesal karena sulit menggapai mainan yang diinginkan, maka kita bantu untuk memudahkan dengan cara mainannya didekatkan. Ketika dia sudah bisa meraihnya, kita beri pujian, "Hore! Pintar anak Mama. Capek, ya? Ayo, kita duduk dulu."
Begitu juga kalau si bayi sudah mulai banyak motoriknya, seperti bisa jalan atau lari. Bila reaksi marahnya dengan cara fisik, seperti menendang, melempar, atau memukul, maka kita harus selalu memberi pengertian. "Kalau kamu marah, tidak boleh seperti itu. Nanti kaki kamu jadi sakit kalau menendang kursi itu. Kenapa kamu marah? Bilang, dong, sama Ibu." Jadi, anak dilatih untuk dapat mengendalikan fisiknya. Hingga nantinya kalaupun dia marah, mungkin tak sampai bereaksi berbahaya dengan fisiknya. Mungkin hanya mimik mukanya saja yang tampak memerah.
Menurut Dewi, biasanya seiring usia bertambah, reaksi emosi dengan menggunakan gerak fisik/otot makin berkurang. Apalagi ketika anak sudah bisa bicara, maka reaksi emosinya akan diwujudkan dengan reaksi bahasa yang meningkat.

JANGAN BANYAK LARANG
Namun, dalam melatih atau mendidik emosi anak, disarankan tak banyak larangan karena akan menimbulkan rasa takut pada anak. Misal, "Adek, jangan main ke situ, ada kecoa, lo. Nanti digigit!"
Sebetulnya, papar Dewi, usia bayi belum menyadari ada tidaknya bahaya bagi dirinya, tapi karena mimik muka ibunya dan nada suaranya menakutkan, maka mengkondisikan si bayi akan rasa takut. "Larangan boleh saja kalau memang ada yang membahayakan. Kalau tidak, sebaiknya dihindari." Namun, dalam memberitahukannya harus dengan bahasa dan mimik muka yang baik.
Yang jelas, bila sejak bayi dilatih pengendalian emosi dengan baik, maka reaksi emosinya bisa ditanganinya dengan baik pula. Meski mungkin sifat jeleknya tetap ada, tapi tak terlalu menonjol. "Jadi, ini merupakan tindak pencegahan pula dari reaksi emosi negatif yang tak diinginkan."
Ingat, lo, bila tak sejak dini kita melatihnya, maka akan sulit mengubahnya ketika anak bertambah usianya. Bahkan mungkin saja reaksi emosi tersebut akan menetap sampai si anak dewasa. Tentunya kita tak menginginkannya demikian, kan, Bu-Pak?

Dedeh Kurniasih

Merawat kulit bayi

CARA GAMPANG MERAWAT KULIT BAYI DAN BALITA

Berbagai gangguan kulit pada bayi dan balita seperti biang keringat, eksim popok, dan eksim susu sebenarnya bisa diatasi bila orang tua rajin menjaga kesehatan kulit. Caranya dengan rajin mengganti popok, memilih bahan pakaian yang lembut, serta menjaga udara kamar agar tetap sejuk dan nyaman.

Berbeda dengan kulit dewasa yang tebal dan mantap, kulit bayi dan balita relatif tipis dengan ikatan antarsel yang longgar. Karena itu kulit anak lebih rentan terhadap infeksi, iritasi, dan alergi. Secara struktural kulit bayi dan balita belum berkembang dan berfungsi optimal sehingga diperlukan perawatan khusus.

Perawatan yang lebih menekankan pada pemeliharaan kulit ketimbang dekorasi ini diharapkan bisa meningkatkan fungsi utama kulit sebagai pelindung dari pengaruh luar tubuh.
Perawatan kulit bayi dan balita bisa dimulai dari kegiatan sehari-hari. Misalnya dengan memandikan secara teratur, membersihkan rambut, dan mengganti popok atau baju pada saat tepat. Mandi misalnya, diwajibkan dua kali sehari, pagi dan sore. Dalam memandikan, perhatikan hal-hal berikut: suhu air disesuaikan dengan umur anak, gunakan sabun bayi yang lunak, gunakan sampo bayi untuk membersihkan rambut, keringkan badan dengan handuk sendiri sampai lipatan kulit, dan berikan bedak dengan sapuan tipis.

Soal pakaian bayi sebaiknya dari bahan lembut dan selalu bersih. Dengan memperhatikan pakaian yang digunakan berarti kita telah berupaya menghindari timbulnya gangguan. Pada sebagian anak penggunaan pakaian berbahan nilon atau wol bisa menimbulkan gatal-gatal di seluruh tubuh. Bahan katun yang gampang menyerap keringat haruslah menjadi pilihan pertama bagi anak berkulit peka.
Pemeliharaan kulit itu bisa dilakukan dengan menggunakan bermacam kosmetika bayi yang beredar saat ini. Sebagian berfungsi untuk membersihkan kulit misalnya sabun dan sampo; melembapkan dan pelindung terhadap sinar matahari seperti losion, krim, dan minyak khusus.
Penggunaan kosmetika berupa sabun, sampo, losion, minyak khusus untuk bayi perlu dipilih yang tepat dan disesuaikan dengan kondisi kulit bayi. Misalnya dengan mencermati zat warna dan bahan-bahan pengawet yang mungkin saja tidak sesuai dengan kulit bayi. Juga apakah pH-nya sesuai dengan kulit bayi.
Memilih dan menggunakan kosmetika pada bayi dan balita secara benar dan tidak berlebihan merupakan langkah utama menjaga kesehatan kulit. Oleh karena itu, banyaknya informasi tentang produk kosmetika bayi dan balita dewasa ini harus lebih dicermati oleh orang tua.

Eksim popok
Selain perawatan kulit rutin, para orang tua perlu memperhatikan perawatan kulit yang berhubungan dengan beberapa penyakit kulit tertentu. Misalnya saja eksim popok, yaitu kelainan kulit yang timbul akibat radang di daerah tertutup popok. Penyakit kulit pada bayi dan balita ini banyak dikeluhkan orang tua.
Penyakit ini umumnya timbul pada lipatan-lipatan kulit paha, di antara kedua pantat, dan dapat menimpa di bagian kulit lain. Bagian tertutup popok mudah mengalami peradangan karena kulitnya hangat dan lembap serta peka terhadap bakteri serta senyawa yang dapat mengiritasinya.
Eksim popok dapat dicegah dengan cara mengganti popok sesering mungkin setiap kali popok basah. Sebaiknya kain popok terbuat dari bahan lembut dan cara pemakaiannya tidak terlalu ketat agar kulit tidak tergesek. Penggunaan celana plastik sedapat mungkin dihindari.
Eksim popok juga bisa muncul karena adanya zat-zat tajam, yang biasa ada dalam faeces bayi, yang menimbulkan peradangan di sekitar anus. Bercak begini umumnya terjadi bila si bayi diare. Penanggulangannya bisa dilakukan dengan mengganti popok setiap kali terasa basah. Usap semua bekas faeces dari badannya, balur dengan krim pelindung. Periksakan ke dokter bila bercaknya belum hilang dalam 10 hari.
Popok yang basah bisa pula menimbulkan bercak yang tidak berpusat di sekitar anus. Ini terjadi karena reaksi antara zat di dalam ompol dengan zat di faeces dan menghasilkan amonia yang merangsang kulit bayi. Penanggulangannya bisa dengan mengganti popok sesering mungkin. Sebelum pemakaian popok usapkan krim pelindung kulit. Bila dalam 10 hari belum ada kemajuan, atau malah makin memburuk, ada kemungkinan kulitnya sudah terinfeksi candida - jamur yang biasa muncul di usus. Dalam hal itu periksakan ke dokter, yang mungkin memberi krim khusus dan juga obat khusus untuk melawan infeksinya.

Soal pilihan penggunaan popok kain atau popok sekali pakai tak jadi soal. Dari segi kesehatan keduanya sama-sama sehat. Yang penting jangan sampai terlambat mengganti. Untuk popok kain tentu harus segera diganti bila terlihat basah. Tetapi untuk popok sekali pakai frekuensi penggantiannya didasarkan atas daya tampungnya. Misalnya dengan melihat apakah popok sekali pakai itu sudah tampak menggelembung atau menggantung. Jika sudah, maka harus segera diganti. Setiap kali akan mengganti popok, bagian pantat bayi dan sekitarnya harus dibasahi. Kemudian bagian tadi dikeringkan, baru diberi bedak.
Sering dianjurkan pemakaian baby oil pada bagian ini, untuk menjaga air seni tidak mudah meresap ke dalam kulit. Tentu saja baby oil ini harus diteteskan lebih dulu pada segumpal kapas.
Pada bayi perempuan, membersihkannya harus dari bagian atas ke arah anus, dengan menggunakan kapas basah. Sedangkan pada bayi laki-laki, dengan menarik kulup perlahan-lahan sehingga lubang kencingnya tampak, baru kemudian dibersihkan dengan kapas basah.
Keluhan gangguan kulit lain pada anak yang banyak ditemui adalah dermatitis atopik (eksim susu). Penting dicatat pula, bahwa dari berbagai penelitian terbukti bukan air susu ibu (ASI) penyebabnya. Bahkan, ASI sendiri mengandung zat pelindung tubuh terhadap alergi dan infeksi. Namun, nama eksim susu telah telanjur melekat sehingga tetap dipertahankan. Sementara istilah kedokterannya adalah dermatitis atopik (eksim di tempat yang tidak biasanya).

Penyakit eksim susu biasanya sangat gatal. Tampak dari seringnya bayi menggaruk, gelisah, serta rewel. Kulit terlihat kemerahan dan terdapat gelembung-gelembung kecil berisi cairan jernih. Bila pecah akan tampak basah kemudian mengering dan menjadi koreng kekuningan atau kehitaman. Eksim ini terdapat pada kulit daerah tertentu sesuai dengan usia anak. Misalnya pada bayi banyak ditemukan di daerah pipi, sedangkan pada anak di daerah lekukan lengan dan kedua lekukan lutut. Di luar daerah tersebut kulitnya kering dan bersisik.
Penyebab penyakit ini sangat kompleks, dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik dari dalam tubuh, yaitu faktor keturunan, maupun lingkungan, misalnya debu, udara panas, dan kelembapan. Karena itu perawatan kulit yang paling penting adalah mencegah kulit agar jangan kering.

Biang keringat
Biang keringat juga merupakan keluhan umum yang sering ditemukan pada bayi dan balita. Biang keringat atau sering disebut juga keringat buntet timbul di daerah dahi, leher, dan bagian tubuh yang tertutup pakaian. Gejala utama adalah gatal, dapat disertai kulit kemerahan dan gelembung berair kecil-kecil. Penyakit ini biasa kambuh berulang, terutama bila udara panas dan berkeringat, sehingga menimbulkan masalah pada bayi, balita, maupun orang tua. Penyakit ini dapat dicegah dengan perawatan rutin, misalnya mandi dengan teratur dan membasuh anak yang berkeringat dengan lap basah sebelum dikeringkan dan diberi bedak.
Seringkali terjadi bintik-bintik merah (ruam) pada leher dan ketiak bayi. Keadaan ini disebabkan oleh peradangan kulit pada bagian tersebut. Bisa disebabkan karena bagian ini tidak kering betul ketika dilap dengan handuk sehabis memandikannya. Apalagi jika si bayi gemuk, sehingga leher dan ketiaknya berlipat-lipat.

Ruangan dengan ventilasi udara cukup sangat dianjurkan, terutama di kota-kota besar yang panas dan pengap. Usahakan kamar balita diberi jendela lebar sehingga pertukaran udara dari luar ke dalam ruangan lancar. Dari kasus-kasus biang keringat pada bayi dan balita, hampir 70% nya bisa diatasi bila pergerakan udara dalam ruangan lancar sehingga kamar terasa sejuk.
Lepas dari soal kesehatan, perawatan kulit pada bayi dan balita sebenarnya mengekspresikan rasa cinta orang tua kepada buah hatinya. Sentuhan mereka akan sangat mempengaruhi perkembangan fisik dan mental seorang anak.
(G. Sujayanto)

Manajemen ASI Bagi Ibu Bekerja

Seringkali ibu-ibu bekerja mengalami dilema antara ingin memberikan ASI eksklusif kepada bayinya dengan memberikan susu formula. Dengan alasan yang klasik ibu-ibu bekerja memilih untuk memberikan susu formula kepada bayinya.
Disini diuraikan mengenai bagaimana kita dapat mengelola ASI dengan berbagai jenis alat bantu. Dengan sedikit bersusah payah kelak ibu dan anak dapat memperoleh manfaat yang besar. Memeras ASI bermanfaat untuk:
memberikan makan BBLR
menghilangkan bendungan
menjaga pasokan ASI saat ibu sakit
meninggalkan ASI untuk bayi saat ibu pergi atau bekerja
menghilangkan rembesan ASI

A. Memeras ASI dengan tangan
Semua ibu harus belajar memeras ASI. Ibu dapat mulai belajar selama kehamilan dan dapat menerapkannya segera setelah melahirkan. Memeras dengan tangan tidak memerlukan alat bantu sehingga seorang wanita dapat melakukannya dimana saja dan kapan saja. Memeras dengan tangan mudah dilakukan bila payudara lunak. Lebih sulit lagi bila payudara sangat terbendung dan nyeri.

B. Cara memeras ASI dengan tangan
Siapkan cangkir, gelas atau mangkuk yang sangat bersih. Cuci dengan air sabun dan keringkan dengan tissue/lap yang bersih. Tuangkan air mendidih ke dalam cangkir dan biarkan selama beberapa menit. Bila sudah siap untuk memeras ASI, buang air dari cangkir.
Cuci tangan dengan seksama
Letakkan cangkir di meja atau pegang dengan satu tangan lain untuk menampung ASIP.
Badan condong ke depan dan sangga payudara dengan tangan
Letakkan ibu jari sekitar areola di atas puting susu dan jari telunjuk pada areola di bawah puting susu.
Pijat ibu jari dan telunjuk ke dalam menuju dinding dada.
Sekarang pijat areola di belakang puting susu di antara jari dan ibu jari. Ibu harus memijat sinus laktiferus di bawah areola.
Tekan dan lepas, tekan dan lepas. Pada mulanya tidak ada ASI yang keluar, tetapi setelah diperas beberapa kali, ASI mulai menetes. ASI bisa juga memancar bila refleks pengeluaran aktif.
Peras areola dengan cara yang sama dari semua sisi agar yakin ASI diperas dari semua segmen payudara.
Jangan memijat puting susu itu sendiri. Jangan menggerakkan jari sepanjang puting susu. Menekan atau menarik puting susu tidak dapat memeras ASI. Ini merupakan hal yang sama terjadi bila bayi mengisap dari puting susu saja.

* Memeras ASI untuk BBLR atau bayi sakit Ibu harus memeras sebanyak mungkin ASI setiap kali bayi perlu disusui. Bagi BBLR adalah 8 kali atau lebih sehari. Penting untuk memeras sesering dan sebanyak mungkin untuk mempertahankan pasokan ASI. Bila ibu memeras ASI lebih banyak daripada yang diperlukan bayi, ASIP dapat diberikan bagi bayi lain yang ibunya tidak dapat memeras cukup, atau berikan pada BBLR yang ibunya belum keluar ASI.
* Untuk mempertahankan pasokan ASI saat ibu atau bayi sakit Ibu harus memeras ASI sebanyak dan sesering mungkin yang diinginkan bayi. Berikan pada bayi bila mungkin.
* Menghilangkan bendungan Peraslah sesering dan sebanyak mungkin yang diperlukan agar payudara tetap nyaman dan menjaga kelenturan puting susu bagi isapan bayi. Beberapa ibu mungkin perlu memeras setiap kali sebelum menyusui. Pada ibu yang lain mungkin hanya perlu memeras satu atau dua kali sehari. Beberapa ibu mendapatkan bahwa kompres hangat atau pijatan lembut membantu ASI mengalir.
* Menghilangkan penetesan ASI Memeras ASI cukup banyak untuk mengurangi tekanan pada payudara. Tidak perlu untuk memeras ASI banyak sekali.

C. Pompa listrik
Pompa listrik ASI lebih efisien dan cocok bagi pemakaian di rumah sakit. Tetapi, semua pompa mudah membawa infeksi. Hal ini sangat berbahaya bila lebih dari satu ibu menggunakan pompa yang sama.

D. Cara botol hangat
Ini merupakan teknik yang bermanfaat untuk menghilangkan bendungan, terutama bila payudara sangat nyeri dan puting susu tegang.Cara menggunakan teknik botol hangat adalah:- Cari botol besar (misalnya berukuran 1 liter, 700 ml, atau 3 liter) dengan leher lebar (bila mungkin).- Mintalah keluarga untuk memanaskan sejumlah air dan isilah botol dengan air panas. Biarkan beberapa menit, untuk menghangatkan kaca botol.- Bungkus botol dengan kain dan buang air panas.- Dinginkan leher botol dan masukkan ke dalam puting susu sampai menyentuh kulit di sekelilingnya dengan ketat.- Pegang kuat botol tersebut, setelah beberapa menit botol mendingin dan menimbulkan isapan lembut maka akan menarik puting susu.- Rasa hangat membantu refleks pengeluaran, dan ASI mulai mengalir dan mengisap botol. Kadang-kadang bila wanita pertama kali merasa isapan ini, ia akan kaget dan menarik botol. Sehingga harus ditaruh lagi air panas dalam botol dan mulai kembali.- Setelah beberapa saat, nyeri pada payudara berkurang dan memeras dengan tangan atau isapan sudah bisa dilakukan.
(sumber Menolong Ibu Menyusui, F. Savage King)

Makaroni Untuk Bayi

bahan :
- 3 sendok makaroni siku yg udah direbus
- 6 potong apel manis (potong kecil2 biar gampang ngunyah)
- 1/4 pisang ambon, buang urat2nya
- 1 kuning telur rebus- susu formula/ASI secukupnya utk melumatkan kuning telur dan bahan lain
- keju parut utk taburan- jagung manis pipil yg udah dipipihkan (biar gampang ngunyah jg)

caranya: semua bahan dicampur agak ditekan2 dikit kecuali keju utk taburan...gitu deh, gampang kan, kalo mau lbh segar2 dikit, boleh disiram air perasan jeruk sunkist ato jeruk mandarin.

Bolu Kukus Santan

BOLU KUKUS SANTAN
original recipe by Santan Kara Bahan :

500 gr gula pasir
500 gr tepung terigu (cap kunci)
200 cc santan kara
200 cc sprite (ekke sih pake fanta, tambah pewarna rose dikit, jadi bolkusnya nge-pink imut)
6 butir telur
1sdm emulsifier (aku cuma pake 1sdt)
Pasta coklat / padan / mocca secukupnya. (aku gak pake krn males cari)
Vanili secukupnya
Cara Membuat:
- Panaskan kukusan, alasi tutupnya dengan serbet supaya air tidak menetes di adonan. - Campurkan semua bahan dan mixer kurleb 10 menit dengan kecepatan tinggi. Setelah itu beri warna sesuai selera.

- Tuang ke cetakan sampe 3/4 cup.

- Kukus kurleb 10 or 15 menit. (10 menit paling oke)

tip :
1. semua bahan (kecuali fanta) dicampur sekaligus, lgs mixer kecepatan tinggi... kalo udah mengembang, masukin fanta sedikit demi sedikit tapi mixer jangan dimatikan

2. air di kukusan harus bener2 mendidih. kalo belom mendidih, cetakan gak boleh masuk

3. masukin cetakan ke kukusan gak usah terlalu banyak dan posisinya jangan terlalu deket ke tepi kukusan (maksimal 8 cetakan sekali masuk) hasilnya, bolkus lembut dan tertawa renyah :-)

Coretan Ayah uuhhh


Ini coret2 an ayah waktu mama lagi sebel sama ayah..., ayah ngapaenn juga pake kirim email kaya gini.., btw.. i love u :k

Dear Hani Sayang.... Ayah jadi lamu deh...... inget jaman caparan dulu hik....100x.. So Romantic Booooo.. Sebetulnya Ayah juga minta Maaf (in Deep My Heart Darling..)..kalo belakangan ini suka galak.. cepat marah...tapi dibalik itu..... KA'U SAMIH YASANG MAMA SO MUCH. Mudah2 an badai pasti berlalu..cobaan,tantangan,rintangan,hambatan Insya Allah kita lalui bersama dalam ikatan kasih sayang... Demi kita dan Hadin Daniswara. ILU IMU

LIMA KEBUTUHAN DASAR PASANGAN

Dalam menjalin hubungan dengan pasangan kita, kadang kita merasa dan berpikir bahwa kita secara otomatis telah memenuhi kebutuhan pasangan kita. Padahal….Sebagian besar dari kita berasumsi bahwa kebutuhan kita adalah kebutuhan pasangan kita juga. Kemudian di akhir cerita kita baru sadar bahwa ternyata wanita dan pria punya kebutuhan yang jauh berbeda dalam sebuah hubungan. Dari kurang lebih 700 pasangan yang diwawancarai oleh sepasang konselor pernikahan bernama Gary and Barbara Rosberg, mereka menemukan daftar 5 hal yang paling dibutuhkan oleh pria dan wanita dalam sebuah pernikahan.
Hal nomor satu yang paling dibutuhkan oleh wanita ialah DICINTAI TANPA SYARAT. Hanya Tuhan yang mampu memenuhi kebutuhan ini. Karena itu, satu hubungan harus berdasarkan kasih Tuhan yang sejati, agar hal ini bisa terpenuhi.Jika ini adalah hal pertama yang dibutuhkan oleh wanita, lalu apa yang paling dibutuhkan pria? Ternyata pria pun memiliki kebutuhan yang sama persis. Didalam hubungan, mereka butuh untuk dicintai tanpa syarat dan diterima seutuhnya dengan segala kelebihan dan kekurangan mereka. Pria butuh diterima tanpa perlu banyak dihakimi atau dikritik.
Hal nomor dua yang paling dibutuhkan oleh pria ialah KEINTIMAN SEKSUAL. Terkejut? Jangan. Ini memang kebutuhan mendasar dan alamiah dari setiap manusia tertutama pria. Kebutuhan nomor dua wanita juga ada hubungannya dengan keintiman. Namun ada yang berbeda. Jika keintiman yang pria maksud dapat dieja dengan 4 kata yaitu “s-e-k-s”, keintiman yang wanita maksud ialah KEINTIMAN EMOSIONAL yang dapat dieja dengan “b-i-c-a-r-a”. Karena itu setiap pasangan harus bisa pintar-pintar saling memberi dan menerima dalam kebutuhan nomor dua ini. Pria butuh disentuh , sedangkan wanita butuh untuk selalu berkomunikasi dan berbagi dengan pasangannya. Inilah saatnya untuk menyadari bahwa wanita dan pria memang diciptakan untuk saling melengkapi satu sama lain.
Hal nomor tiga yang paling dibutuhkan oleh wanita ialah KEINTIMAN SPIRITUAL. Hubungan dengan pasangan harus tercipta bukan hanya secara daging, tapi secara spiritual juga. Jika ini tercipta, maka pasangan yang menikah akan bisa setia terikat selamanya dengan Tuhan sebagai penyatu. JIka ini terjadi, maka dalam menghadapi masalah seberat apapun dimana manusia sudah kehabisan akal dan kehabisan cara untuk menghadapinya, maka Tuhanlah yang akan bertindak. Keintiman spiritual seperti ini juga menjadi kebutuhan oleh pria namun ada di posisi nomor lima.
Hal nomor empat yang sama-sama dibutuhkan oleh pria maupun wanita ialah DORONGAN dari pasangannya. Ternyata mengetahui bahwa pasangan kita adalah orang yang akan selalu memberi motivasi dan dorongan terbesar untuk kita adalah kebutuhan yang penting.
Hal nomor lima yang paling penting bagi wanita ialah PERSAHABATAN. Bagi pria, hal ini adalah nomor tiga terpenting dalam hidup mereka. Bukankah sangat menyenangkan jika pasangan kita merupakan sahabat kita yang terdekat pula? Teman curhat terbaik, orang yang paling bisa dipercaya, orang yang paling mengerti dan orang yang paling bisa diandalkan dalam segala hal dan setiap waktu. Bagi pria terutama, memiliki teman adalah hal yang sangat penting. Banyak pria yang kadang memilih teman ketimbang pasangan mereka. Alangkah baiknya jika pasangan mereka dapat berperan sebagai teman terbaik mereka.
Itulah 5 hal yang paling dibutuhkan oleh pria dan wanita dalam pernikahan. Dan sebagai tips terakhir, sesibuk apapun aktivitas anda setiap hari sebagai individu, sempatkan waktu minimal 15 menit untuk berpisah dari lingkungan ramai bahkan dari anak-anak sendiri untuk menghabiskan waktu berkualitas berdua saja! Suami bisa memeluk dan mencium istri sambil mendengar (ingat, mendengar saja cukup, tidak perlu sampai berusaha menyelesaikan masalah), dan istri pun bisa memberi kehangatan yang dibutuhkan suaminya. Saling mengerti, saling memahami.

Wednesday, April 11, 2007

ULTA PERNIKAHAN 12 FEBRUARI


12 Februari 2007, hari ulang tahun pernikahan kami yang ke-4, ucap syukur dan bahagia kami panjatkan kepada Allah SWT, seorang anak laki laki telah dianugerahkan kepada kami, setelah liku liku penantian kami lewati. Saat pernikahan berjalan berbulan-bulan, aku belum juga hamil, yang akhirnya kami baru mengetahui ada kista di indung telur ku kanan dan kiri, 7,6 cm dan 8,2 cm, saat itu Februari 2004, Lututku lemas, tak ada semangat dan kehilangan gairah hidup :'-( Ooh Tuhan , mungkin ini cobaan buat kami. Aku sangat bersyukur suamiku selalu memberi semangat "ma, kalau mau punya anak , ya mama harus dioperasi, masa sih ada yang menghambat kok sayang dibuang..?".
Operasi ku jalani, pengobatan demi pengobatan aku lalui, kunjungan ke dokter, aku sudah lupa berapa kali, akhirnya Allah memberi kesempatan kepadaku , Aku dinyatakan hamil pada februari 2005, dan September, buah hati kami lahir sehat dan selamat, bahagianya aku melihat suamiku tersenyum... :-}
Kini putra kami telah 1,5 tahun, Syukur tiada terkira atas apa apa yang kami dapat...